Beberapa hari lalu menyempatkan diri mampir ke kantor LazisMu. Berbincang dengan relawan yang sedang jaga. Dari sekian perbincangan yang ada, saya tertarik dengan layanan Ambulan gratis.
Sudah tiga atau empat tahun ambulan beroperasi, siang malam bahkan hingga luar provinsi. Menempuh ratusan kilometer. Meskipun gratis, tetapi ada juga pengguna yang memberikan infak seikhlasnya.
Keberadaan ambulan ini boleh dibilang strategis, karena bagian dari dakwah yang langsung dirasakan manfaatnya. Meskipun jarang yang tahu, di balik konsistensi layanan yang diberikan. Ada para driver yang berjibaku siang dan malam.
Juga para donatur yang merelakan sebagian hartanya untuk mendukung operasional. Lalu berapakah dana yang dibutuhkan setiap bulan? Kisarannya lumayan 2-3 juta untuk operasional.
Ambulan ini lumayan dikenal cukup luas, sehingga satu hari bisa 3-5 pasien yang diantar-jemput. Sehingga bolak-balik rumah sakit.
Dengan biaya operasional misal ambil rerata 3 juta per bulan, termasuk service rutin, pajak dan perbaikan. Maka dalam setahun butuh dana setidaknya Rp36 juta. Sebuah angka yang lumayan.
Koin yang Berserakan
Selama ini biaya tersebut berasal dari para donatur yang secara rutin donasi dengan jumlah yang beragam. Tetapi itu tidak lantas mencukupi, maka diambilkan dari infak dari 'toples' yang sebagian besar berupa uang koin.
Jadi, jika Anda ingin berpartisipasi. Tidak usah ragu, manfaatkan koin-koin yang mungkin selama ini kurang terperhatikan dan berserakan. Masukan ke dalam wadah dan kumpulkan. Seberapapun itu akan menjadi suatu yang berguna.
Jika ada 300 orang yang konsisten mengumpulkan receh Rp 10.000 saja maka akan terkumpul uang Rp 3 juta.
Jika dirinci lagi, maka setiap orang hanya perlu menyisihkan 10.000/30 hari = Rp333,33 rupiah!
Apakah ini suatu yang berat?
Barat | 11 Juli 2020
Foto: WA Grup Driver Ambulan
0 comments: