Setelah sampai di Cepu, Fauzi minta dengan sangat agar Pak AR mau menginap di salah satu hotel miliknya. Fauzi memang memiliki beberapa properti di Cepu: satu rumah sakit dan dua hotel. Fauzi memberitahu manajemen hotel agar Pak AR dilayani sebaik-baiknya.
Mulanya Pak AR tidak bersedia menginap di Hotel Mariska milik Fauzi. Tidak enak dengan Pak Topo. Pak Topo telah menyediakan penginapan. Tetapi karena sudah terlalu malam dan Fauzi memohon dengan sangat agar Pak AR menginap di hotelnya, Pak AR pun tak bisa menolak.
Habis sholat Subuh berjamaah di mushola hotel, Pak AR minta diantar Fauzi yang sudah familiar dengan Cepu ke jalan yang menuju rumah Pak Topo. Pak AR ingin naik becak saja untuk bersilaturahmi sebelum pengajian dimulai pada pukul sembilan pagi.
Di pihak lain, Pak Topo dan beberapa pengurus Muhammadiyah Cepu sejak sore sampai malam mencari keberadaan Pak AR. Soalnya, sesuai kesepakatan, Pak AR sampai di Cepu sore hari. Ternyata, ditunggu sampai pukul lima sore Pak AR belum datang.
Pak Topo langsung bergerak mencari Pak AR di terminal bus. Ternyata sampai Maghrib belum ketemu. Malamnya, pengurus Muhammadiyah menyisir terminal bus, masjid, penginapan dan jalan raya seluruh kota untuk mencari Pak AR. Tak ketemu juga.
Mereka pun cemas. Takut ada apa-apa dengan Pak AR. Sampai tengah malam Pak AR belum tampak juga. Pencarian pun ditunda. Dinihari akan dilanjutkan lagi. Dalam suasana remang dinihari, Pak Topo dan beberapa orang pengurus Muhammadiyah kembali mencari Pak AR.
Beberapa lama kemudian, dari kejauhan, Pak Topo melihat sebuah becak menuju jalan ke arah rumahnya. Tetapi Pak Topo tidak menyangka kalau penumpang becak itu adalah Pak AR. Ketika becak makin dekat ke rumahnya, Pak Topo kaget sekali. Ternyata, penumpangnya Pak AR.
Tanpa sadar, Pak Topo pun berteriak keras.. Pak AR...Pak AR.. Pak AR. Saking senangnya. Pak Topo langsung memeluk Pak AR. Ia pun menangis terharu karena bahagia...
Sumber: Whatsapp Grup
0 comments: