Khusus mengenai tata
cara shalat tahajud, dan duha Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah juga sudah menerbitkan buku Tuntunan Ramadhan. Pada dasarnya
shalat tahajud, shalat witir, qiyamu Ramadhan, dan qiyamu lail adalah sama,
yaitu sebelas rakaat (Berdasarkan HR. al-Bukhari dari 'Aisyah).
Sehubungan dengan
itu, kami anjurkan saudara untuk membaca kembali beberapa buku dan majalah
tersebut. Namun demikian, dengan merujuk kembali kepada sumber-sumber tersebut,
tata cara shalat tahajud dapat disimpulkan secara ringkas sebagai berikut:
1. Waktu
pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai sebelum waktu shubuh.
(Berdasarkan HR. al-Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah). Tetapi yang paling baik
adalah pada sepertiga akhir malam (Berdasarkan HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan
Ibnu Majah dari Jabir).
2. Shalat tahajud
boleh dikerjakan secara berjamaah (berdasarkan HR. Muslim dari Ibnu 'Abbas),
dan boleh juga dilakukan sendirian.
3. Diawali dengan
shalat iftitah dua rakaat. (Berdasarkan HR. Muslim, Ahmad dan Abu Daud dari Abu
Hurairah). Adapun cara melaksanakan shalat iftitah adalah sebagai berikut:
a. Sebelum membaca
al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca do'a iftitah:
"Subhaanallaahi
dzil-malakuuti wal-jabaruuti wal-kibriyaa’i wal 'adzamah". Artinya: “Maha
suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan keagungan.”
b. Hanya membaca
surat al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat. (Berdasarkan HR.
Abu Daud dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas). Adapun bacaan lainnya seperti; bacaan
ruku’, i'tidal, sujud dan lainnya sama seperti shalat biasa.
c. Shalat iftitah
boleh dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. (Berdasarkan HR
ath-Thabrani dari Hudzaifah bin Yaman)
4. Setelah itu,
melaksanakan shalat sebelas rakaat. Beberapa hadis Nabi Muhammad saw
menjelaskan bahwa shalat tahajud bisa dilaksanakan dengan berbagai cara, di
antaranya adalah:
a. Melaksanakan
empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat). (Berdasarkan
HR. Al-Bukhari dari 'Aisyah)
b. Dua rakaat
iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu
rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat). (Berdasarkan HR. Muslim dari
'Aisyah).
5. Pada shalat
witir, hendaknya membaca surat al-A'la setelah al-Fatihah pada rakaat pertama,
surat al-Kafirun pada rakaat kedua, dan al-Ikhlas pada rakaat yang ketiga.
Setelah salam, sambil duduk membaca:
“Subhanal-malikil-qudduus.”
(3x)
Artinya: “Maha Suci
(Allah), Dzat Yang Maha Kuasa dan Yang Maha Suci.”,
dengan mengeraskan
dan memanjangkan pada bacaan yang ketiga, lalu membaca:
“Rabbil-malaaikati
war-ruuh”.
Artinya: “Yang
Menguasai para malaikat dan ruh.”
(Berdasarkan HR.
al-Baihaqi, juz 3/ no. 4640; Thabrani, juz 8/ no. 8115; Daruqutni, juz 2/ no.
2, dari Ubay bin Ka'ab. Hadis ini dikuatkan oleh 'Iraqi)
6. Membaca do'a.
Di antara do'a-do'a
yang dibaca Rasulullah Saw. adalah:
a. Berdasarkan hadis
riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas:
“Ya Allah,
berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku cahaya, di dalam
pendengaranku cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari
sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku,
cahaya di belakangku, dan berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku.”
b. Berdasarkan
riwayat Muslim dari 'Aisyah:
“Ya Allah, aku
berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari
siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak dapat lagi
menghitung pujian yang ditujukan kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu
terhadap diri-Mu sendiri.”
c. Berdasarkan hadis
riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas:
“Ya Allah, hanya
bagi-Mu segala pujian, Engkau cahaya (penerang) langit dan bumi. Hanya bagi-Mu
segala pujian, Engkau Penegak langit dan bumi. Hanya bagi-Mu segala pujian,
Engkau Yang Mengatur langit dan bumi beserta isinya. Engkau adalah Dzat yang
haq. Janji-Mu adalah benar. Firman-Mu adalah benar. Perjumpaan dengan-Mu adalah
benar. Surga adalah nyata. Neraka adalah nyata. Para nabi adalah benar. Hari
kiamat adalah nyata. Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berserah diri. Hanya
kepada-Mu aku beriman. Hanya kepada-Mu aku bertawakal. Hanya kepada-Mu aku
kembali. Hanya atas pertolongan-Mu aku berjuang. Hanya kepada-Mu aku mohon
keadilan. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku
lakukan secara sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Engkau adalah
Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau.”
Doa-doa tersebut
bisa dibaca ketika sujud, setelah membaca shalawat pada tasyahud akhir, atau
ketika selesai shalat.
Sumber:
fatwatarjih.id
0 comments: