Dodok Sartono adalah anak muda kelahiran Plupuh, Sragen
yang sejak mudanya total waktunya dihabiskan bersama Muhammadiyah. Dia turut
mendirikan, membesarkan dan menjadi
kepala sekolah pertama di SD Muhammadiyah Birrul Walidain Sragen. Kini SD Muhammadiyah Birrul Walidain muridnya
telah mencapai hampir seribu, memiliki banyak prestasi dan telah berdiri pula
SMP Muhammadiyah Birrul Walidain.
Mas Dodok, sempat menjadi Ketua KPUD Sragen. Ia rela
“melepas” jabatan Ketua KPUD, karena lebih memilih mengabdi di Muhammadiyah
sambil menekuni bisnis ayam geprek. Kini outlet ayam geprek miliknya telah
mencapai puluhan tempat. Bisnis ayam geprek yang ia tekuni ini bukan semata-mata
sebagai jalan maisyah, tapi juga ada misi dakwah. Ia sukses meningkatkan
pendapatan Lazismu Sragen hingga mencapai target 2 Milyar.
Atas berbagai keuletan dan perjuangannya, PWM Jateng
mengangkat ia sebagai nahkoda Lazismu Jawa Tengah. Belum genap setahun, ia
sukses mendongkrak pendaatan Lazismu Jateng hingga mencapai lebih tinggi
dibanding wilayah lainnya.
Keinginan untuk membuka warung ayam di Semarang muncul
ketika Mas Dodo disambati, mendengar keluhan dari Ketua PWM Jateng yang ingin
membeli tanah disamping gedung PWM Jateng, tapi PWM tak memiliki uang. Akhirnya
warung ayam ini dibuka dan 100 % keuntungannya akan didonasikan kepada PWM.
Tanah seluas 400 meter persegi itu akhirnya terbeli berkat pinjaman dari bank. Dan untuk
mengangsur utang tersebut, seluruh
keuntungan warung ini, yakni 100 % keuntungan akan diberikan kepada Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah untuk mengangsur pinjaman.
Bagi warga Muhammadiyah atau masyarakat lain yang ingin
turut membantu PWM Jateng dalam pembelian tanah, dapat langsung mendonasikan ke
PWM Jateng atau dengan mencoba membeli dan mencicipi ayam di warung ini. Ayam
yang dijual di warung makan ini merupakan ayam kampung yang dijamin halal. Hingga tanggal 26 Januari, bagi yang memiliki
brosur, cukup membayar 15 ribu rupiah sudah dapat menikmati nasi, es teh plus
ayam goreng kampung. Penasaran? segera merapat ke warung ayam yang berlokasi di
Jalan Singosari nomer 33 atau di depan Rumah Sakit Roemani, Pleburan, Kota
Semarang. (sp/red)
Sumber: Sangpencerah.id
Kisah yang inspiratif, patut dicontoh generasi muda Muhammadiyah. Berwirausaha dan berderma.
ReplyDelete